Minggu, 08 Februari 2009

Pustaka eBook Hacker

Pustaka eBook Hacker
Download Info !(PDF) Logo Bisnis
Daftar Alamat Biografi Anda
Punya Masalah? Mailing List

Pustaka Umum - Pustaka Umum2 - Pustaka Umum3 – Pustaka Umum4 – Pustaka Umum5 – Pustaka Anak – Pustaka Bisnis – Pustaka Bisnis2 – Pustaka Cinta - Pustaka Fight – Pustaka Gitar – Pustaka Gitar2 - Pustaka Catur - Pustaka Hipno – Pustaka Intel – Pustaka Resep – Pustaka Sulap – Pustaka Musik – Pustaka Hacker – Pustaka Linux – Pustaka Klasik - Pustaka Klasik2 – Pustaka Klasik3 - Pustaka IT - Pustaka Fiksi - Pustaka Fiksi2 - Pustaka Fiksi3 – Pustaka Fiksi4 - Pustaka Fit - Pustaka Indonesia - Pustaka Free – Pustaka Free2 – Pustaka Free3 – Pustaka Ragam – Pustaka Ragam2 - Pustaka Ragam3 – Pustaka Ragam4 – Pustaka Ragam5 – Pustaka Ragam6

Silahkan Download! GRATIS!

Selamat datang di perpustakaan eBook. Ini adalah perpustakaan virtual kecil tapi berkelas. Soalnya, semua eBook di sini adalah eBook pilihan yang telah melalui tahap seleksi dan memenuhi satu atau lebih kriteria berikut :

1. Mahal (jika dibeli, akan mahal sekali untuk ukuran kita), 2. Langka (sulit didapatkan, baik karena edisi cetaknya pernah dilarang beredar maupun karena edisinya memang jarang), 3. Populer (sangat terkenal di dunia), 4. Laris (pernah atau sedang menjadi top seller dunia), 5. Bermutu (sangat bermutu dari segi kualitas), 6. Diminati (sangat diminati oleh banyak orang)..

Disini semuanya bisa Anda pinjam GRATIS. Sebagaimana halnya sebuah perpustakaan, masa pinjam tentu saja dibatasi. Anda dapat membacanya dan memilikinya untuk sementara waktu, namun pada waktunya masa pinjam akan berakhir, dihitung sejak Anda membacanya pertama kali.

Ingin Membuat eBook Profesional? Hanya Rp 100.000,- per eBook. eBook dapat berupa: proporsal, buku, skripsi, artikel, company profile, manual, riwayat hidup, lamaran kerja, novel, diktat, diary, jurnal, dsb. Kami hanya akan menerima bahan yang sudah diketik dalam bentuk file. Kirim bahan ebook Anda ke email: bikinebook@yahoo.com. Untuk informasi lebih lanjut, kirim SMS ke 0811-18-59-29.

DAFTAR eBook (koleksi saat ini) :

Hacking Into Computer Systems
ZIP - 1074 Kb

Hacking Secrets Revealed
ZIP - 1117 Kb

The Ultimate Beginner's Guide to Hacking
ZIP - 544 Kb

Hacker's Handbook
ZIP - 777 Kb
The Hacker Crackdown ZIP - 1191 Kb
Understanding IP Addressing ZIP - 900 Kb
The WinEdt Hacker’s Guide ZIP - 530 Kb

Pustaka Umum - Pustaka Umum2 - Pustaka Umum3 – Pustaka Umum4 – Pustaka Umum5 – Pustaka Anak – Pustaka Bisnis – Pustaka Bisnis2 – Pustaka Cinta - Pustaka Fight – Pustaka Gitar – Pustaka Gitar2 - Pustaka Catur - Pustaka Hipno – Pustaka Intel – Pustaka Resep – Pustaka Sulap – Pustaka Musik – Pustaka Hacker – Pustaka Linux – Pustaka Klasik - Pustaka Klasik2 – Pustaka Klasik3 - Pustaka IT - Pustaka Fiksi - Pustaka Fiksi2 - Pustaka Fiksi3 – Pustaka Fiksi4 - Pustaka Fit - Pustaka Indonesia - Pustaka Free – Pustaka Free2 – Pustaka Free3 – Pustaka Ragam – Pustaka Ragam2 - Pustaka Ragam3 – Pustaka Ragam4 – Pustaka Ragam5 – Pustaka Ragam6


Cara Mendownload eBook

Klik kanan di judul eBook yang Anda inginkan. Menu File Download akan ditampilkan. Klik tombol Save Target As. Menu Save As akan muncul. Klik Save. Tunggu beberapa saat, eBook akan tersimpan di hardisk atau disket, tergantung media apa yang Anda gunakan.Tampilan yang muncul bisa berbeda jika Anda menggunakan browser atau software download berbeda. Tapi prinsipnya sama saja.
eBook yang Anda download berformat file ZIP. Untuk mengekstraknya, Anda bisa menggunakan Winzip, Winrar, atau software sejenis lainnya. Selesai di ekstrak, klik 2 kali di nama file. Selamat membaca!

TOPIK: belajar menjadi hacker untuk pemula, cara menghack sistem komputer, buku pegangan hacker, petunjuk lengkap menjadi seorang cracker, memahami IP address, peralatan seorang hacker, dll.

Catatan: Jika Anda tak bisa membuka kembali situs ini atau sulit melakukan download, cobalah dalam waktu yang berbeda. Mungkin pengunjung sedang padat. Maklum, ini situs gratisan, bandwidtnya terbatas, sementara yang minat luar biasa banyak. Jadi harus ngantri. Semua eBook yang Anda download langsung dari sini, kami jamin bebas dari virus maupun spyware.

kontak

Senin, 24 November 2008

Kisah mitologi percintaan Apollo dengan Hyakinthos memang benar-benar ada. Bangsa Yunani kuno memang bangsa yang sangat homoseksual! Saya hanya menceritakannya kembali dengan menambahkan detail-detail yang merangsang :) Jika Anda suka dengan ceritaku, tolong berikan nilai A untuk ceritaku, oke:) Website: http://www.angelfire.com/falcon/brycejlover/profileindo.html

*****

Dewa Apollo, dalam mitologi Yunani, adalah anak dewa Zeus and Leto, putri seorang Titan (dewa raksasa). Apollo dikenal sebagai dewa matahari, ramalan, obat-obatan, pertanian, dan pemanah. Dia pun ahli memainkan alat musik lira (harpa kecil). Apollo merupakan dewa penjaga para pemuda. Beberapa kisah menceritakannya sebagai dewa yang kejam dan pemerkosa. Dalam sejarah kesenian Yunani, Apollo merupakan dewa yang paling sering dijadikan sumber inspirasi, mungkin karena Apollo termasuk dewa yang tampan. Meskipun Apollo pernah jatuh cinta pada beberapa wanita, Apollo lebih sering dianggap sebagai dewa HOMOSEKSUAL!

Apollo mempunyai sejumlah kekasih pria, salah satunya adalah Hyakinthos, putra raja Sparta yang bernama Amyclas. Raja Amyclas sendiri juga merupakan kekasih Apollo. Bangsa Sparta terkenal sebagai bangsa yang gemar berperang. Kehidupan mereka diwarnai dengan nuansa militer yang kental. Sejak kecil, semua anak laki-laki Sparta dididik dan dilatih untuk berperang, sehingga sebagian besar pria Sparta, baik tua maupun muda, bertubuh tegap dan atletis. Mereka juga dididik untuk tumbuh sebagai pria homoseksual!

Tak disebutkan berapa usia Hyakinthos, namun diceritakan bahwa dia masih muda. Selain muda, dia pun tampan, setampan para dewa di gunung Olympus. Apollo tak dapat melupakan ketampanan dan keseksian Hyakinthos sejak pertama kali melihat pangeran Sparta itu. Raja Amyclas sama sekali tidak keberatan jika Apollo juga menginginkan putranya, asalkan putranya tidak keberatan. Dan ternyata Hyakinthos sendiri pun tak merasa keberatan menjadi kekasih Apollo. Maka sejak saat itu, mereka berdua menjadi kekasih homoseksual.

Apollo sering menjumpai Hyakinthos di tepi sungai Eurotas. Di sana, mereka berdua saing memadu kasih, tanpa mengkhawatirkan apa-apa. Selain berhubungan badan, mereka berdua juga sering menghabiskan waktu dengan bermain musik, berolahraga (senam), dan juga berburu. Semakin lama Apollo menghabiskan waktunya bersama Hyakinthos, semakin dia mencintai pangeran itu. Namun, tak hanya Apollo saja yang jatuh cinta pada Hyakinthos. Boreas (dewa angin utara) juga rupanya ingin memiliki Hyakinthos, namun dia tahu bahwa kesempatannya sangat kecil. Kecewa dan frustasi, dewa angin utara berusaha untuk memisahkan Hyakinthos dari Apollo untuk selamanya..

Suatu hari di musim panas yang indah, Apollo kembali mengunjungi Hyakinthos di tempat favorit mereka, di tepi sungai Eurotas. Begitu Apollo mendarat, dia melihat betapa tampannya Hyakinthos yang sedang berbaring telanjang di aats hamparan rerumputan. Kontol milik Hyakinthos sudah menegang terlebih dahulu. Pasti pemuda tampan itu sedang memikirkan hal-hal mesum di dalam otaknya. Apollo segera menanggalkan kain pembungkus kontolnya. Apollo memang tak mengenakan apa-apa, selain kain penutup kontol. Begitu kain itu terjatuh, kontol sang dewa Apollo pun menunjukkan kemegahannya. Ukurannya tentu saja melebihi ukuran kontol manusia biasa. Apollo berlutut di sisi Hyakinthos dan mengarahkan kontolnya ke arah mulut sang pangeran.

Hyakinthos tersenyum melihat nafsu Apollo. Dengan senang hati, sang pangeran homoseksual membuka mulutnya dan menelan kontol itu.

"MMPPHH.. MMPPHH"

Kontol Apollo lumayan besar dan tebal, tak menyisakan tempat kosong di dalam mulut Hyakinthos. Kontol surgawi itu berdenyut-denyut dan mulai meneteskan cairan precum. Hyakinthos paling suka menelan cairan precum milik Apollo. Cairan itu terasa asin-asin manis.

"Ayo, sedot terus kontol dewa ini, kekasihku, Hyakinthos," Apollo berkata, matanya terpejam erat.

Servis yang diberikan Hyakinthos memang top. Sesekali Apollo membuka kedua matanya untuk menyaksikan ekspresi wajah Hyakinthos saat sedang asyik menelan kontolnya.

"Hhoohh.. Kasihku.. Uuhh.. Jilat terus kontolku.. Buat saya ngecret di dalam mulutmu yang hangat.. Hhoohh.. Hhooshh.."

Sementara mereka sibuk bercinta, Boreas diam-diam menitip dengan penuh rasa amarah dari balik awan. Tapi melihat adegan panas seperti itu, mau tak mau, Boreas pun terangsang. Dengan cepat kontolnya bangkit dan berdenyut-denyut.

"Hhooh.. Andai saja Hyakithos mau menyedot kontolku ini.. Aahh.." Boreas melolosi kain penutup kontolnya dan duduk sambil mengocok kontolnya.
"Hhoohh.. Aahh.. Hyakinthos.. Hhoohh.. Aahh.. Andai saja kau milikku.. Hhohh.."

Boreas membayangkan betapa indahnya jika sang pangeran Sparta ingin berhubungan seks dengannya. Dalam benaknya, Boreas membayangkan dirinya sedang mengentot pantat sang pangeran sampai dia menjerit-jerit minta ampun.

Sementara di bawah, Apolo nampaknya akan segera ngecret, Napasnya mulai terdengar agak keras dari biasanya. Tatapan matanya pun berubah serius, berkonsentrasi pada ejakulasi yang akan segera terjadi.

"Hhoohh.. Hhoosshh.. Hyakinthos sayang.. Aku akan.. Hhohh.. Kkeelluaarr!!" Apollo menjerit-jerit dan mendorong kontolnya sedalam mungkin. Sekujur tubuhnya yang berotot menegang dan mulai kelojotan.

CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Sperma dewanya yang kental dan manis meluncur turun masuk ke dalam kerongkongan Hyakinthos. Dengan rakus, pangeran itu menelan semua. Pejuh Apollo adalah minuman ternikmat yang pernah dia minum seumur hidupnya.

"AARRGGHH!! UUGGHH!! AARRGHH!! OOHH!!"

Apollo masih saja terus mengerang, seiring dengan tiap pejuh yang dia tembakkan. Tangannya menggenggam kepala Hyakinthos erat-erat dan terus memaksanya untuk menelan kontolnya. CCROOTT!! CCRROTT!! CCRROOTT!

"Aahh.." Desahnya lemas ketika semuanya berakhir.

Hyakinthos pun melepaskan kontol Apollo dan membiarkan dewa itu berbaring di samping. Kembali mereka saling berciuman mesra. Bibir mereka menyatu dan lidah mereka saling bergulat. Apollo membiarkan tangannya menjelajahi tubuh Hyakinthos untuk merasakan tonjolan-tonjolan otot di tubuh pria yang paling dicintainya itu.

Ketika tangannya mengenai puting Hyakinthos, Apollo langsung mencubiti mereka. Hyakinthos pun mengerang-ngerang sambil menggerak-gerakkan tubuhnya. Selama hidupnya, belum ada satu pria pun yang mencintainya sebesar Apollo mencintainya. Hyakinthos teringat akan sejumlah pria yang sempat mencicipi tubuhnya, mulai dari ayahnya sendiri sampai pada para pengawal pribadinya. Tak ada yang dapat menandingi Apollo.

Puas berciuman, Apollo melepaskan Hyakinthos.

"Kasihku, inginkah kau untuk bersetubuh denganku lagi?" Hyakinthos mengangguk-ngangguk dengan bersemangat.

Memang hal itulah yang paling dinanti-nantikannya: dientot Apollo. Seperti anak kecil yang kegirangan, Hyakinthos segera mengambil posisi gaya anjing. Pantatnya ditunggingkan ke belakang dan sedikit digoyang-goyang untuk merayu Apollo.

"Aku suka antusiasmu, kekasihku. Apollo akan segera mempenetrasimu dan memberimu cairan dewaku."

Usai mengatakan kalimat itu, Apollo pun berlutut di belakang pantat kekasihnya. Dipegangnya pinggul Hyakinthos dan kemudia dia mulai mendorong masuk kontolnya. Berhubung ini bukan pertama kalinya Apollo mengentotin Hyakinthos, mereka tak menjumpai kesulitan yang berarti. PLOP! Kontol Apollo pun amblas, masuk ke dalam pantat sang pangeran.

"AAHH" desah Apollo ketika kepala kontolnya bergesekkan dengan dinding lubang pelepasan milik Hyakinthos.

Sementara Hyakintos hanya meringis kesakitan. Meskipun Apollo telah sering mengentotinnya, rasa sakit itu tetap ada. Dan penetrasi pun dimulai. Dengan bersemangat, Apollo mulai menggenjot Hyakinthos. Irama ngentotnya cepat dan keras sampai-sampai tubuh Hyakinthos selalu terdorong ke depan tiap kali kontol Apollo menyerang masuk.

"AAHH.. AAHH.. HHOHH.. OOHH.. UUHH.. AAHH.." desah sang dewa, dikuasai oleh rasa nikmat yang tak terkatakan.

Hyakinthos sendiri juga merasakan kenikmatan yang sama. Kontol Apollo mengisi dirinya dan memompanya tanpa ampun. Sebagai manusia biasa, Hyakinthos tak dapat menolak kenikmatan duniawi yang ditawarkan kontol Apollo, dan lagipula dia memang jatuh cnta pada dewa tampan itu. Tak ada yang lebih menyenangkan daripada menyenangkan hati kekasih kita. Dan hal itulah yang sedang dilakukan Hyakinthos. Pangeran itu membuka dirinya dan membiarkan Apollo mengisi tubuhnya. Tanpa kesulitan, kontol Apollo meluncur keluar masuk. Kepala kontol itu sesekali mengeluarkan cairan precum untuk melumasi terowongan Hyakinthos.

"Oohh.. Hhoohh.. Apollo.. Oohh dewaku.. Aku butuh dirimu.. Penuhi diriku.. Oohh.. Aku cinta kau, kasihku.. Oohh.. Tusuk pantatku lebih dalam.. Hhoohh.. Lebih keras.. Aahh.. Ngentotin pantatku.. Oohh Apollo.. Hhoohh.. Hhoosshh.."


Ke Bagian 2
Kisah mitologi percintaan Apollo dengan Hyakinthos memang benar-benar ada. Bangsa Yunani kuno memang bangsa yang sangat homoseksual! Saya hanya menceritakannya kembali dengan menambahkan detail-detail yang merangsang :) Jika Anda suka dengan ceritaku, tolong berikan nilai A untuk ceritaku, oke:) Website: http://www.angelfire.com/falcon/brycejlover/profileindo.html

*****

Dewa Apollo, dalam mitologi Yunani, adalah anak dewa Zeus and Leto, putri seorang Titan (dewa raksasa). Apollo dikenal sebagai dewa matahari, ramalan, obat-obatan, pertanian, dan pemanah. Dia pun ahli memainkan alat musik lira (harpa kecil). Apollo merupakan dewa penjaga para pemuda. Beberapa kisah menceritakannya sebagai dewa yang kejam dan pemerkosa. Dalam sejarah kesenian Yunani, Apollo merupakan dewa yang paling sering dijadikan sumber inspirasi, mungkin karena Apollo termasuk dewa yang tampan. Meskipun Apollo pernah jatuh cinta pada beberapa wanita, Apollo lebih sering dianggap sebagai dewa HOMOSEKSUAL!

Apollo mempunyai sejumlah kekasih pria, salah satunya adalah Hyakinthos, putra raja Sparta yang bernama Amyclas. Raja Amyclas sendiri juga merupakan kekasih Apollo. Bangsa Sparta terkenal sebagai bangsa yang gemar berperang. Kehidupan mereka diwarnai dengan nuansa militer yang kental. Sejak kecil, semua anak laki-laki Sparta dididik dan dilatih untuk berperang, sehingga sebagian besar pria Sparta, baik tua maupun muda, bertubuh tegap dan atletis. Mereka juga dididik untuk tumbuh sebagai pria homoseksual!

Tak disebutkan berapa usia Hyakinthos, namun diceritakan bahwa dia masih muda. Selain muda, dia pun tampan, setampan para dewa di gunung Olympus. Apollo tak dapat melupakan ketampanan dan keseksian Hyakinthos sejak pertama kali melihat pangeran Sparta itu. Raja Amyclas sama sekali tidak keberatan jika Apollo juga menginginkan putranya, asalkan putranya tidak keberatan. Dan ternyata Hyakinthos sendiri pun tak merasa keberatan menjadi kekasih Apollo. Maka sejak saat itu, mereka berdua menjadi kekasih homoseksual.

Apollo sering menjumpai Hyakinthos di tepi sungai Eurotas. Di sana, mereka berdua saing memadu kasih, tanpa mengkhawatirkan apa-apa. Selain berhubungan badan, mereka berdua juga sering menghabiskan waktu dengan bermain musik, berolahraga (senam), dan juga berburu. Semakin lama Apollo menghabiskan waktunya bersama Hyakinthos, semakin dia mencintai pangeran itu. Namun, tak hanya Apollo saja yang jatuh cinta pada Hyakinthos. Boreas (dewa angin utara) juga rupanya ingin memiliki Hyakinthos, namun dia tahu bahwa kesempatannya sangat kecil. Kecewa dan frustasi, dewa angin utara berusaha untuk memisahkan Hyakinthos dari Apollo untuk selamanya..

Suatu hari di musim panas yang indah, Apollo kembali mengunjungi Hyakinthos di tempat favorit mereka, di tepi sungai Eurotas. Begitu Apollo mendarat, dia melihat betapa tampannya Hyakinthos yang sedang berbaring telanjang di aats hamparan rerumputan. Kontol milik Hyakinthos sudah menegang terlebih dahulu. Pasti pemuda tampan itu sedang memikirkan hal-hal mesum di dalam otaknya. Apollo segera menanggalkan kain pembungkus kontolnya. Apollo memang tak mengenakan apa-apa, selain kain penutup kontol. Begitu kain itu terjatuh, kontol sang dewa Apollo pun menunjukkan kemegahannya. Ukurannya tentu saja melebihi ukuran kontol manusia biasa. Apollo berlutut di sisi Hyakinthos dan mengarahkan kontolnya ke arah mulut sang pangeran.

Hyakinthos tersenyum melihat nafsu Apollo. Dengan senang hati, sang pangeran homoseksual membuka mulutnya dan menelan kontol itu.

"MMPPHH.. MMPPHH"

Kontol Apollo lumayan besar dan tebal, tak menyisakan tempat kosong di dalam mulut Hyakinthos. Kontol surgawi itu berdenyut-denyut dan mulai meneteskan cairan precum. Hyakinthos paling suka menelan cairan precum milik Apollo. Cairan itu terasa asin-asin manis.

"Ayo, sedot terus kontol dewa ini, kekasihku, Hyakinthos," Apollo berkata, matanya terpejam erat.

Servis yang diberikan Hyakinthos memang top. Sesekali Apollo membuka kedua matanya untuk menyaksikan ekspresi wajah Hyakinthos saat sedang asyik menelan kontolnya.

"Hhoohh.. Kasihku.. Uuhh.. Jilat terus kontolku.. Buat saya ngecret di dalam mulutmu yang hangat.. Hhoohh.. Hhooshh.."

Sementara mereka sibuk bercinta, Boreas diam-diam menitip dengan penuh rasa amarah dari balik awan. Tapi melihat adegan panas seperti itu, mau tak mau, Boreas pun terangsang. Dengan cepat kontolnya bangkit dan berdenyut-denyut.

"Hhooh.. Andai saja Hyakithos mau menyedot kontolku ini.. Aahh.." Boreas melolosi kain penutup kontolnya dan duduk sambil mengocok kontolnya.
"Hhoohh.. Aahh.. Hyakinthos.. Hhoohh.. Aahh.. Andai saja kau milikku.. Hhohh.."

Boreas membayangkan betapa indahnya jika sang pangeran Sparta ingin berhubungan seks dengannya. Dalam benaknya, Boreas membayangkan dirinya sedang mengentot pantat sang pangeran sampai dia menjerit-jerit minta ampun.

Sementara di bawah, Apolo nampaknya akan segera ngecret, Napasnya mulai terdengar agak keras dari biasanya. Tatapan matanya pun berubah serius, berkonsentrasi pada ejakulasi yang akan segera terjadi.

"Hhoohh.. Hhoosshh.. Hyakinthos sayang.. Aku akan.. Hhohh.. Kkeelluaarr!!" Apollo menjerit-jerit dan mendorong kontolnya sedalam mungkin. Sekujur tubuhnya yang berotot menegang dan mulai kelojotan.

CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Sperma dewanya yang kental dan manis meluncur turun masuk ke dalam kerongkongan Hyakinthos. Dengan rakus, pangeran itu menelan semua. Pejuh Apollo adalah minuman ternikmat yang pernah dia minum seumur hidupnya.

"AARRGGHH!! UUGGHH!! AARRGHH!! OOHH!!"

Apollo masih saja terus mengerang, seiring dengan tiap pejuh yang dia tembakkan. Tangannya menggenggam kepala Hyakinthos erat-erat dan terus memaksanya untuk menelan kontolnya. CCROOTT!! CCRROTT!! CCRROOTT!

"Aahh.." Desahnya lemas ketika semuanya berakhir.

Hyakinthos pun melepaskan kontol Apollo dan membiarkan dewa itu berbaring di samping. Kembali mereka saling berciuman mesra. Bibir mereka menyatu dan lidah mereka saling bergulat. Apollo membiarkan tangannya menjelajahi tubuh Hyakinthos untuk merasakan tonjolan-tonjolan otot di tubuh pria yang paling dicintainya itu.

Ketika tangannya mengenai puting Hyakinthos, Apollo langsung mencubiti mereka. Hyakinthos pun mengerang-ngerang sambil menggerak-gerakkan tubuhnya. Selama hidupnya, belum ada satu pria pun yang mencintainya sebesar Apollo mencintainya. Hyakinthos teringat akan sejumlah pria yang sempat mencicipi tubuhnya, mulai dari ayahnya sendiri sampai pada para pengawal pribadinya. Tak ada yang dapat menandingi Apollo.

Puas berciuman, Apollo melepaskan Hyakinthos.

"Kasihku, inginkah kau untuk bersetubuh denganku lagi?" Hyakinthos mengangguk-ngangguk dengan bersemangat.

Memang hal itulah yang paling dinanti-nantikannya: dientot Apollo. Seperti anak kecil yang kegirangan, Hyakinthos segera mengambil posisi gaya anjing. Pantatnya ditunggingkan ke belakang dan sedikit digoyang-goyang untuk merayu Apollo.

"Aku suka antusiasmu, kekasihku. Apollo akan segera mempenetrasimu dan memberimu cairan dewaku."

Usai mengatakan kalimat itu, Apollo pun berlutut di belakang pantat kekasihnya. Dipegangnya pinggul Hyakinthos dan kemudia dia mulai mendorong masuk kontolnya. Berhubung ini bukan pertama kalinya Apollo mengentotin Hyakinthos, mereka tak menjumpai kesulitan yang berarti. PLOP! Kontol Apollo pun amblas, masuk ke dalam pantat sang pangeran.

"AAHH" desah Apollo ketika kepala kontolnya bergesekkan dengan dinding lubang pelepasan milik Hyakinthos.

Sementara Hyakintos hanya meringis kesakitan. Meskipun Apollo telah sering mengentotinnya, rasa sakit itu tetap ada. Dan penetrasi pun dimulai. Dengan bersemangat, Apollo mulai menggenjot Hyakinthos. Irama ngentotnya cepat dan keras sampai-sampai tubuh Hyakinthos selalu terdorong ke depan tiap kali kontol Apollo menyerang masuk.

"AAHH.. AAHH.. HHOHH.. OOHH.. UUHH.. AAHH.." desah sang dewa, dikuasai oleh rasa nikmat yang tak terkatakan.

Hyakinthos sendiri juga merasakan kenikmatan yang sama. Kontol Apollo mengisi dirinya dan memompanya tanpa ampun. Sebagai manusia biasa, Hyakinthos tak dapat menolak kenikmatan duniawi yang ditawarkan kontol Apollo, dan lagipula dia memang jatuh cnta pada dewa tampan itu. Tak ada yang lebih menyenangkan daripada menyenangkan hati kekasih kita. Dan hal itulah yang sedang dilakukan Hyakinthos. Pangeran itu membuka dirinya dan membiarkan Apollo mengisi tubuhnya. Tanpa kesulitan, kontol Apollo meluncur keluar masuk. Kepala kontol itu sesekali mengeluarkan cairan precum untuk melumasi terowongan Hyakinthos.

"Oohh.. Hhoohh.. Apollo.. Oohh dewaku.. Aku butuh dirimu.. Penuhi diriku.. Oohh.. Aku cinta kau, kasihku.. Oohh.. Tusuk pantatku lebih dalam.. Hhoohh.. Lebih keras.. Aahh.. Ngentotin pantatku.. Oohh Apollo.. Hhoohh.. Hhoosshh.."


Ke Bagian 2

Apollo Dan Hyakinthos - 2

Dari Bagian 1


Dada Hyakinthos yang bidang dan berotot itu bergerak naik-turun, mengambil napas dengan cepat. Kontolnya yang tegang bergoyang-goyang sambil mengeluarkan precum. Sementara itu, kedua bolanya bergelantungan dan bergoyang-goyang akibat sodokan kontol Apollo yang perkasa. Oohh.. Nikmatnya bercinta.

Boreas yang malang hanya dapat menyaksikan semuanya dari jarak jauh. Namun apa yang terjadi di bawah sana cukup jelas baginya. Dengan pandangan cemburu dan amarah, dia menyaksikan dan mendengar bagaimana Hyakinthos mengerang dalalm birahinya. Dia mendengarkan dengan telinganya sendiri bahwa sang pangeran itu meminta Apollo untuk mengentotnya terus-menerus tanpa henti. Dia juga mendengar desahan nikmat Apollo saat kontolnya memompa lubang dubur Hyakinthos. Semuanya mengobarkan nafsu birahi Boreas, sekaligus amarahnya. Kontolnya diremas-remas lebih keras, memeras setiap cairan precum yang dapat diperasnya.

"Oohh.. Hhooh.. Aahh.."
"Oohh.. Wahai dewaku.. Hhoohh.. Apollo.. Aahh.. Aku hampir.. Hhoosshh.. Uuhh.. Sampai.. Aarrgghh.." erang Hykinthos, mencoba menyeimbangkan dirinya.

Apollo mengentotnya dengan begitu keras hingga Hyakinthos hampir saja jatuh ke depan. Kedua lengan dan lututnya bergetar, berusaha menyokong tubuhnya. Apollo tidak pernah melambatkan ritme ngentotnya. Malah, semakin lama, semakin cepat. Desahan napas mereka berbaur dan menjadi satu. Apollo merasakan kontraksi otot dubur Hyakinthos menjadi semakin ketat. Dia sadar bahwa kekasihnya itu akan ngecret sebentar lagi. Sambil tersenyum, Apollo membayangkan reputasinya sebagai dewa yang tak pernah gagal dalam memberikan orgasme kepada semua kekasihnya. Kontolnya sanggup menyerang anus seorang pria dan memaksanya untuk ngecret tanpa menyentuh kontol pria itu sama sekali.

"AARRGGH..!!" erang Hyakinthos.
"Hhohh.. Hyakinthos akan ngecret.. Hhoosshh.. Aku ingin melihat.. Oohh.. Pejuhnya.. Hhoosshh.."

Sadar akan orgasme Hyakinthos yang akan datang sebentar lagi, Boreas memeras kontolnya lebih keras. Dia ingin ejakulasi bersamaan dengan Hyakinthos. Boreas meraih putingnya dengan sebelah tangannya dan memilin-milinnya.

"Hhooh.. Ngecret.. Oohh.. Pejuh.. Aahh.. Hyakinthos.. Hhoohh.. HhyyaakkiinnttTTHHOOSS..!!"

CCROOTT!! CRROOTT!! CCRROOTT!! Tak ayal lagi, kontol Boreas pun berdenyut-denyut dengan penuh amarah, memuntahkan pejuhnya ke mana-mana. Sebagian melumuri tubuhnya, dan sisanya jatuh ke atas tanah.

"AARRGGHH!! UUHH!! HHOOHHSSHH!! AAHH!!" erangnya sementara otot-otot tubuhnya berkontraksi keras, memompa pejuh keluar dari kontolnya.

Bersamaan dengan ejakulasi Boreas, Hyakinthos pun tiba pada klimaks-nya.

"Hhohh.. AARRGGHh!! UUHH!! OOHH!!" Tuybuh Hyakinthos mengejang-ngejang tak karuan.

CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOT!! Apollo harus memegangnya seperti mengendalikan kuda jantan liar. Dengan sekuat tenaganya, Apollo menahan tubuh Hyakinthos agar dia tak melukai dirinya sendiri dalam orgasmenya yang luar biasa itu. Kontol Hyakinthos menyemprotkan pejuhnya ke mana-mana, sebagian besar jatuh ke atas hamparan rumput. CCRROOTT!! CCRROTT!! CCROOTT!! Keringat bercucuran dari wajah dan tubuhnya, Hyakinthos letih sekali.

Pada saat otot anus Hyakinthos berkontraksi hebat, mencekik batang kontol Apollo, Apollo merasakan bahwa orgasmenya sendiri kembali mneghampirinya.

"Hhoohh.. HhOOHH!! AARRGGHH!!"

Dan CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Kontol sang dewa meluncurkan pejuhnya, menyemprotnya jauh ke dalam liang tubuh Hyakinthos sementara Hyakinthos sendiri masih diguncang orgasmenya. Apollo tetap menyodomi Hyakinthos sementara kontolnya menembakkan sperma. Dipeluknya tubuh Hyakinthos erat-erat dari belakang, sambil bernapas tersengal-sengal.

Berdua, mereka saling mengerang dan mengejang-ngejang. Kenikmatan yang mereka rasakan tak dapat dilukiskan dengan kata-kata! Seusai orgasme yang menakjubkan itu, Apollo dan Hyakinthos jatuh ke atas tanah berumput; tubuh Hyankinthos tertimpa tubuh Apollo. Kontol mereka yang berlumuran sperma mulai menciut. Untuk beberapa saat, mereka hanya berbaring di sana, menormalkan napas mereka. Apollo yang pertama kali pulih.

"Kekasihku, mari kita bermain lempar cakram? Apakah kau mau?" tanyanya sambil membelai-belai tubuh Hyakinthos yang basah dengan keringat.

Dewa itu paling suka melihat dada Hyakinthos yang berotot, terutama kedua putingnya yang berwarna coklat itu. Sebagai pecinta olahraga, Hyakinthos mengiyakannya.

Beberapa menit kemudian, masih bertelanjang ria, keduanya telah melumuri tubuh masing-masing dengan sperma bekas hubungan seks mereka tadi. Biasanya, setiap atlet melumuri tubuhnya dengan minyak. Tapi berhubung minyak tak tersedia, mereka memakai sperma mereka. Masing-masing sangat menikmati saat-saat intimasi mereka ketika mereka menjelajahi tubuh-tubuh masing-masing dan melumurinya dengan sperma. Mm.. Erotis sekali. Dan sesuai tradisi, para atlet bertanding tanpa mengenakan sehelai benang pun. Mereka selalu bertanding TELANJANG BULAT dengan kontol NGACENG! Dari tradisi itulah, muncul istilah 'gymnasium' yang berarti TELANJANG!

Pertandingan mereka cukup sehat. Tak ada yang kalah. Mereka berdua ahli melempar cakram. Tibalah giliran Apollo untuk kembali melempar cakram itu. Dengan sekuat tenaga, dewa perkasa itu melemparkan cakram perunggu itu ke atas langit. Benda itu pun terlempar tinggi, tinggi, dan semakin tinggi. Pada saat itulah Boreas bertindak. Dengan kekuatan anginnya, Boreas meniup cakram itu ke bawah kuat-kuat, ke arah Hyakinthus! Bagai kilat, dengan kecepatan peluru, cakram itu jatuh kembali dan menembus awan-awan yang menghalangi jalannya. Hyakinthos melihatnya dan mencoba untuk menangkapnya. Tapi dia gagal!

Cakram itu mendarat seperti meteor. Tapi berhubung, benda itu jatuh dari ketinggian yang laur biasa, cakram itu memantul seperti bola. Tragis sekali, cakram itu meluncur ke arah Hyakinthos dan membentur kepalanya tanpa ampun.

"AARRGGHH..!!" Hyakinthos menjerit sekeras-kerasnya.

Jeritan itu benar-benar jeritan murni karena rasa sakit yang teramat sangat. Tak ayal lagi, pangeran tampan itu jatuh tersungkur bersimbah darah. Apollo, panik dan sedih, berlari mndapati kekasihnya yang malang itu. Darah merah segar mengalir deras dari luka Hyakinthos tanpa henti, memerahkan rambut hitamnya yang indah. Dengan hati-hati sekali, Apollo mendudukan Hyakinthos dan meletakkan kepala pangeran malang itu di atas pahanya. Sambil menangis, Apollo mencoba untuk menyembuhkan Hyakinthos dengan kekuatan dewanya. Namun sia-sia saja sebab lukanya terlalu parah.

Wajah Hyakinthos mulai memucat dan memutih. Kehangatan tubuhnya mulai menghilang dan digantikan dengan rasa dingin yang mengerikan. Kemudian mata Hyakinthos berhenti bersinar. Hyakinthos telah meninggal dunia. Kematian telah merenggutnya dari Apollo.

"TTIIDAAKK!!" teriak Apollo keras-keras.

Teriakannya membahaana dan terdengar ke seluruh penjuru dunia. Bahkan gunung Olympus pun sampai terguncang karena teriakannya. Berduka, Apollo meratap.

"Kematian telah merenggutmu dariku, wahai kekasihku. Sedih hatiku menyaksikanmu meninggal di pangkuanku. Seharusnya saya tak mengajakmu bermain cakram. Siapa yang harus disalahkan? Apakah cakram itu? Ataukah cintaku yang terlalu besar untukmu? Oh, kalau saja saya dapat menemanimu turun ke alam baka yang dingin. Oh kenapa saya dikutuk untuk hidup abadi? Kenapa saya tak dapat meninggal bersamamu, kekasihku?"

Air mata terus menerus berlinang, membasahi wajah Apolo yang tampan. Rasa bersalah menghantui dirinya. Dengan sedih, Apollo memeluk tubuh Hyakinthos yang tak bernyawa ke dadanya. Dia tak ingin meninggalkan kekasihnya itu. Hyakinthos telah meninggal dan rohnya akan melayang ke alam kematian yang dikuasai pamannya, Hades.

"Tidak! Hades tak boleh memilikimu! Kau akan bersamaku selamanya, Hyakinthos!" Apollo membungkukkan badannya dan berbisik di dalam telinga Hyakinthos.
"Dalam hatiku, kau akan tetap hidup untuk selamanya, Hyakinthos-ku yang tampan. Semoga kenangan akan dirimu juga akan tetap hidup di antara para manusia."

Begitu Apollo selesai mengucapkan kalimat itu, sekuntum bunga tiba-tiba muncul dari belahan luka Hyakinthos. Bunga itu harum sekali dan berwarna merah, semerah darah Hyakinthos. Kita menamakan bunga itu 'Hyacinth' dalam bahasa Inggris. Pada kelopak bunganya, terukir tulisan 'Ay', desah kesakitan yang keluar dari dalam dada Apollo saat melihat kekasihnya tergeletak tak bernyawa.

Kenangan Hyakinthos hidup di antara para pria Sparta di masa itu. Setiap pertengahan musim panas, para pria Sparta akan berkumpul dalam sebuah festival untuk mengenang kepergian sang pangeran Hyakinthos, yang mampu merebut hati dewa tertampan di Olympus, Apollo.


E N D

0

Judul yang sangat unik nan sederhana, '0'. Itulah bentuk anusku setelah disodok kontol oleh seorang pekerja toko bangunan. Ceritanya begini: Tepat di sebelah rumahku terdapat sebuah toko bangunan yang selalu men-supply debu ke rumahku. Bayangkan saja, setiap hari pasti akan ada kiriman debu. Tak heran sebab toko itu menjual pasir, batu bata, dan semua bahan bangunan yang kotor.

Satu-satunya hal yang baik adalah banyaknya para kekerja toko bangunan yang sering duduk di depan rumah ortu-ku. Seringkali saya berpura-pura berdiri di depan pintu hanya untuk melihat tubuh telanjang mereka yang berkilauan saat mereka sibuk menaikkan atau menurunkan barang-barang bangunan ke truk. Kontolku sering ngaceng berat! Dari antara semua pekerja hanya ada satu yang menarik perhatianku.

Tampangnya agak lebih tua dari yang lain. Tua di sini bukan berarti tua renta dan keriputan, melainkan dewasa. Mungkin umurnya sekitar tigapuluhan, terlihat macho sekali meskipun tubuhnya tidak kekar berotot. Yang paling kusuka darinya adalah tatapan tajamnya dan juga brewok tipis berumur 1 atau 2hari. Ah, seksi sekali!! Sungguh mengobarkan nafsu birahiku! Biasanya dia memakai kemeja usangnya dan topi (model topi sekolah) Di sekeliling topinya sering diselipkan saputangan, agak seperti topi tentara Jepang. Abang itulah sasaran utamaku! ;)

Pernah beberapa kali saya berpapasan dengannya saat hendak membeli sesuatu di warung. Dia sering kali menatapku tajam-tajam, seakan-akan ingin berkata, 'Awas loe. N'tar gue ngentotin pantat loe!' Tapi kami tak pernah saling bertukar sapa karena kami tak saling mengenal. Saya terus berusaha mencari kesempatan untuk mendekatinya. Akhirnya kesempatan itu pun datang!

Ortu-ku sedang pergi, hanya ada saya saja di rumah. Kesempatan emas untuk 'menembak' abang pekerja favoritku. Kebetulan dia juga sedang sendirian, duduk tepat di depan rumahku. Benar-benar kesempatan. Saya pun membuka pintu depan dan berpura-pura terkejut melihatnya. Untuk pertama kalinya, saya menyapanya.

"Wah, sedang istirahat, yah?"

Abang itu tidak berkata apa-apa, sepertinya malah agak terganggu karena baru saja kusapa. Tapi saya bersabar dan mencoba lagi.

"Abang pasti haus. Mau minum gak? Kebetulan di dalam ada air dingin. Kalau Abang mau, Abang boleh masuk kok. Kebetulan saya sedang sendirian dan butuh teman bicara."

Mendengar bahwa saya sedang sendirian, matanya berbinar-binar. Namun rupanya dia memang tak suka berbicara sebab dia hanya mengeluarkan dehaman pendek yang berarti 'ya'. Saya senang sekali sampai ingin melompat. Kupersilahkan abang ganteng itu untuk masuk.

"Sebaiknya kita ke kamarku saja. Lebih terasa enak daripada di ruang tamu," alasanku. Abang itu menurut saja, matanya menatap ke setiap sudut rumahku. Sesampainya di dalam kamarku, matanya langsung tertuju pada layar komputerku yang masih menyala.

Memang sengaja kutinggalkan menyala agar dia bisa melihat koleksi foto-foto pria telanjangku. Saya berpura-pura kaget dan salah tingkah, agar dia tak curiga.

"Aduh, maafkan saya. Saya cuma iseng kok melihat gambar gituan. Biasa, penasaran."

Tapi tiba-tiba Abang itu menutup pintu dan menguncinya. Tentu saja saya keheranan. Belum sempat saya bertanya, abang itu membalikkan tubuhnya dan langsung merobek kemejanya sendiri. Kancing-kancing kemejanya pun putus dan jatuh berserakan di lantai. Dadanya yang agak bidang terekspos, untuk kepuasan mata homoseksualku. Selanjutnya kemeja itu dia lepas dan banting ke lantai.

Saya kesulitan menelan air liurku, terangsang melihat tubuhnya yang indah. Memang dia tidak sekekar atlit, namun masih punya otot. Yang paling kugilai dari tubuhnya adalah sepasang putingnya yang keras dan berwarna coklat. Dan lagipula, dada bidangnya itu agak ditumbuhi bulu-bulu halus! Saya paling suka pria berdada berbulu. Aahh.. Jantan sekali. Sangat macho dan maskulin! Tak puas hanya dengan melepas kemejanya dan mempertontonkan dadanya, abang itu meraih celana panjangnya yang berdebu dan mulai melepasnya.

SROT! Celana itu terjatuh ke lantai. Dengan sensual, abang itu menarik-narik karet celana dalamnya. Beberapa detik kemudian, celana dalam itu juga dilepaskannya. Mataku terpaku pada kontolnya yang mulai hidup. Kontol bersunat itu mulai bangun dan menatapku balik. Lubang kontolnya serasa menantangku. Kini, berdiri bertelanjang bulat, abang itu mengelus-ngelus dadanya sendiri.

Bagai tersihir, saya pun segera melepaskan pakaianku. Mudah bagiku untuk melakukannya sebab saya hanya memakai kaus dan celana pendek saja (tanpa celana dalam). Kontolku yang dari tadi ngaceng melompat keluar dan memperkenalkan dirinya. Abang itu nampaknya puas melihat tubuh telanjangku. Tanpa bicara, dia langsung memelukku dan mulai menciumiku. Tingkah lakunya agak kasar dan sama sekali tidak romantis, tapi saya suka. Saya suka menyerahkan diriku padanya. Memang saya sudah bukan perjaka lagi; saya pernah dingentot cowok lain. Namun, pantatku masih perjaka dari kontolnya ;.

"HHOOH.. AAHH.. HHOHH.." Kudengar napasnya menderu-deru di telingaku ketika dia sibuk menciumi dan menjilati mukaku. Kontolnya mulai melelehkan precum dan mengenai tubuh bagian bawahku. Kontol kami saling beradu saat kami saling mencium dengan liar. AAahah.. Belum pernah saya bertemu dengan pria yang bernafsu sekali seperti abang itu.

SLURP! SLURP! Bunyi suara mulutnya saat dia menyedot-nyedot lidahku. Kemudian, di antara deru napasnya, dia pun berbicara.

"OOHH.. Gue doyan cowok Cina.. HHOOHH.. Putih, halus, mulus.. HHOOSSHH.. Kayak loe.. AAHH.. Gue ngaceng berat nih.. AAHH.. Mau ngentotin loe.. HHOOHH.."

Tangannya yang kuat meremas-remas dada, perut, dan putingku. Dia benar-benar sangat menikmati tubuhku, dan saya pun lega dia suka. Tak lupa kuremas balik dadanya seraya memegang-megang putingnya. Aahh.. Keras sekali. Ingin rasanya kujilati puting itu.

"AAHH.. OOHH.. UUHH.." erangnya.
"Hhohh.. Aahh.." desahku saat kubiarkan dia memelukku lagi. Lalu kini gantian saya yang berbicara.
"Oohh.. Yaa.. Gue pengen dingentot.. Aahh.. Gue pengen berhomoseks ama abang.. Oohh.. Tolong ngentotin gue, Bang.. Hhoosshh.. Kontol abang.. Aahh.. Gede sekali.. Gue suka kontol.. Aahh.."

Sengaja kujilati leher dan telinganya. Reaksinya, sekujur tubuhnya seakan-akan tersengat listrik.

"Oohh.. Gue suka badan abang.. Oohh.. Gue mau menyepong kontol abang.. Aahh.. Boleh kan?"

Tanpa bicara, abang itu mendorong tubuhku turun. Dengan senang hati, saya berlutut dan menyembah kontolnya. Bagiku kontolnya sangat indah sekali. Kepalanya besar dan mengkilat bagaikan buah ceri. Batangnya yang panjang nampak kokoh, menyatu dengan tubuhnya. Sedangkan kedua bola pelernya menggantung-gantung dengan sensual. Ah, saya tidak tahan lagi. Saya harus mencicipi kontolnya! Tanpa takut ataupun ragu, kupegangi bola pelernya dan mulai kuperas-peras seraya kutarik-tarik. Saya bayangkan bahwa bola pelernya seperti pegangan pompa air. Jika saya menarik bolanya, maka kontolnya akan menyemburkan pejuh segar untukku.

Abang itu mendesah-desah keenakkan saat kuremas-remas bola pelernya. Kepalanya ditengadahkan dan matanya terpejam rapat-rapat, menikmati sentuhan tanganku yang hangat. Berhubung kepala kontolnya nampak sangat menggoda dan indah, sebelum kusedot, saya mencium-cium kepala kontol itu terlebih dahulu. Baru kemudian, kutelan kontolnya, seluruhnya.

"AAMM.."

SLURP! SLURP! Rasa precumnya langsung menyerang lidahku, asin-asin nikmat. Saya berusaha menjilat-jilati bagian bawah kepala kontolnya dan memastikan bahwa dia mengerang lagi. Kemudian, kumain-mainkan lubang kontolnya. Kontolnya terangsang dan lebih banyak precum dikeluarkan.

"Aahh.. Oohh.. Yyeess.. Sedot terus.. Aahh.. Sedot kontol gue.. Aahh.,.. Hhoosshh.. Sedot terus.. Aahh.. Jangan stop.. Aahh.. Loe hebat banget.. Aahh.."

Menyedot kontol memang bukan masalah sebab saya sudah sering menyedot kontol cowok. Saya memang sangat memuja kontol. Bahkan di laciku ada sebuah dildo (kontol palsu) yang sering kucium sebelum saya tidur. Dari semua kontol yang pernah kusedot, kontol abang itulah yang paling enak! Kepalanya pun terasa licin dan enak di lidah. Apalagi dia baik sekali, menghadiahkanku precum banyak sekali. Saya sampai kewalahan menyedot precumnya. Enak banget.

"MMPPHH.. MMPPHH.. MM.." Saya hanya mampu bersuara seperti itu, dengan kontol abang itu menyumbat mulutku. SLURP! SLURP!

Abang itu mengerang semakin keras dan dia mulai ingin mengendalikan permainan. Kini dialah yang pro-aktif. Kontolnya disodok-sodokkan ke dalam mulutku seperti gerakan orang ngentot. Namun saya bersikeras untuk menyedotnya, maka pertarungan pun terjadi. Mulutku sering kali bertabrakkan dengan kontolnya. Dia ingin mengentot mulutku dan saya ingin menyedot kontolnya. Sampai akhirnya dia pun tiba pada puncak kenikmatannya.

Dengan melenguh panjang bak kerbau, kontol abang itu mengembang dan mulai menembak-nembakkan pejuh ke dalam mulutku. CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Langsung saja kusedot dan kutelan semua pejuhnya itu. Mm.. Sungguh nikmat! Pejuh terlezat yang pernah kutelan. Rasa asin, pahit, dan manisnya bercampur dan terasa pas di lidah. CCRROTT!! CCROOTT!! Sementara itu, abang itu terus saja mengerang-ngerang sampai pejuhnya habis terkuras di dalam mulutku.

"AARRGGHH!! UUGGHH!! ARRGGHH!! OOHH!! AARRGGHH!!" Tubuhnya terkulai lemas, namun masih sanggup berdiri. Setelah kontolnya bersih kujilati, baru kulepaskan kontolnya dari mulutku. Setetes pejuhnya menempel di bibirku namun langsung kujilat habis. SLURP!

"Abang masih kuat? Sebab gue masih belum dientot dan gue kepengen banget dientot. Ayolah, Bang. Ngentot yach?" mohonku sambil menunggingkan pantatku dan memain-mainkan lubang anusku dengan jariku.

Saya merasa sangat rendah seperti pelacur, namun saya tak dapat menyangkal hasrat birahi homoseksualku untuk abang itu. Pokoknya abang itu harus menancapkan kontolnya di anusku! Abang itu hanya tersenyum mesum melihat kelakuanku. Lalu tanpa bicara, dia langsung menarik tubuhku.

Sebelumnya saya sedang menungging dengan pantatku menghadap wajahnya. Abang itu menarikku ke arahnya, tepat ke kontolnya! Kontol abang itu besar sekali, tapi saya tidak takut. Malah saya mengharapkan kontol itu untuk merusak anusku. Saya ingin disodomi! Saya ingin dingentot! Saya ingin berhomoseks! Ngentotin saya! Dan abang itu pun mengentotin pantatku.

Sambil memelukku dari belakang, abang itu menusuk-nusuk lubang anusku dengan kontolnya. Butuh beberapa saat sampai kontolnya akhirnya berhasil masuk dan membenamkan dirinya. PLOP! Aahh.. Hangat sekali kontolnya. Abang itu meraba-raba tubuh bagian depanku, terutama dada dan putingku. Tak lupa juga dia mengerjain kontolku yang sudah belepotan precum. Kami terbakar nafsu dan kami akan segera terbakar hangus.

"AARRGGHH!!" erangku saat dia mulai menggenjot pantatnya.
"AARRGGHH!! AAHH!! sakit sekali, Bang! AARRGGHH..!! Ayo, terus! AARRGGHH!! ngentot yang keras.. AAHH.. OOHH!!" Meskipun sakit, kupaksakan diriku karena saya memang butuh kontol.
"AARRGGHH!! UUGGHH!! OOHH!!"

Eranganku semakin menjadi-jadi saat abang itu semakin membabi-buta dengan ngentotnya. Lubang anusku dipaksa untuk mengakomodasi kontolnya yang gemuk. Belum pernah ada kontol sebesar itu masuk menginvasi anusku.

"AARRGGHH!!" erangku lagi.
"Oohh.. Aahh.. Hhoohh.. Oohh.. Hhoosshh.." napas abang itu menderu-deru seperti banteng ngamuk.

Matanya tertuju pada punggungku, serius sekali. Wajahnya sedikit meringis menahan rasa sakit akibat kontolnya harus dipaksakan masuk ke lubang sesempit anusku. Namun dia juga puas dan memaksakan dirinya. Kontolnya terus menerus memompa lubangku bagaikan kerja mesin yang tiada henti. Seiring dengan sodokannya dia selalu menyuarakan erangannya.

"AARGGH!! AARRGGHH!! AARGHH!! AARRGGHH!!" Cairan precum semakin banyak dikeluarkan kontolnya, melumasi jalan masuk ke anusku. Kontolnya kurasakan berkedut-kedut dengan gairah.
"Aahh.. Oohh.. BANGSAT! aahh.. Ketat banget pantat loe.. Aahh.."

Dengan memegangi pundakku, abang itu menyodomiku makin keras. Semakin lama, tubuh kami saling terguncang akibat sodokan kontolnya yang maha dahsyat.

"AAHH.."

Syaa terpaksa harus mengocok kontolku sendiri karena abang itu telah berhenti mengerjai kontolku. Tanpa ampun, saya remas dan saya kocok kontolku, memaksaku untuk ngecret secepat mungkin. Nafsu birahiku semakin tinggi dan terlihat apd akontolku yang semakin ngaceng. Rasanya nyaris sakit, sebab kontolku butuh pelepasan dengan ngecret.

"AARRGGHH!!" erangku.
"Ngentot terus.. AAHH.. OOHH.. Ngentot! aahh.. Negntot terus! oohh..!!"

Kontolku mulai berkedut-kedut, pertanda orgasmeku mendekat. Demikian pula dengan kontol abang itu, juga mulai berkedut-kedut. Kami akan ngecret!

"AARRGGHH!! BANGSAT! Gue bakal ngecret! AARRGGHH!! Terima pejuh gue!! AARRGGHH!!" Dengan itu, abang itu pun mendorong kontolnya sedalam mungkin dan terjepit di dalam tubuhku.
"AARRGGHH!!" Kontolnya akhirnya meledak, memuncratkan pejuh berliter-liter.

CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Sementara itu, dia terus-menerus mengerang-ngerang dan menggeliat-geliat, mirip orang kesakitan.

"AARRGGH!! UUGGHH!! OOHH!! AARRGGHH!! UUGGHH!!"

Sungguh pria yang sangat jantan, pejuhnya terasa sangat penuh sampai-sampai saya merasa seakan-akan pejuhnya akan keluar lewat hidungku. Rasanya pun hangat; sekujur tubuhku menghangat dan rasanya sungguh nyaman.

Lalu tibalah giliranku..

"AARGGHH!!" Tubuhku mengejang-ngejang seperti kuda liar lalu kontolku memuntahkan isinya. CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Pejuhku muncrat banyak sekali, membasahi tubuhku dan juga lantai.
"AARRGGHH!! UUGGHH!! OOHH!! AARRGGHH!!" Orgasme menyiksa tubuhku dan saya harus menggeliat-geliat, menahan kenikmatan.

Abang itu lengah dan kontolnya pun terlepas. PLOP! Seiring dengan itu, banjir pejuh langsung mengalir dari luabng anusku yang menganga. Bayangkan saja tampangku pada saat itu. Pejuh keluar dari kontolku dan lubang pantatku. Lantai kamarku kotor sekali. Saya lalu terjatuh ke lantai, lemas sekali. Tubuhku bermandikan keringat dan pejuh. Sementara itu abang ganteng itu menundukkan badannya dan menciumiku. Tangannya menepuk pantatku. Kudengar dia bersiul.

"Wah, lobang pantat loe menganga terbuka, kayak angka nol." Dia pun tertawa dengan leluconnya sendiri.
"Abang suka ama lobang pantat gue?" tanyaku, membalikkan tubuhku dan memandangnya.

Astaga, saya berharap saya dapat menjadi kekasihnya. Tubuhnya, wajahnya, suaranya, dan kontolnya, semuanya saya suka. Namun apakah dia akan mencintai seorang cowok Cina seperti diriku? Kontolku kembali berdiri dan berkedut-kedut saat pikiranku melayang membayangkan abang itu dan saya naik ke atas ranjang pelaminan sebagai sepasang pengantin homo.

"Ya, Abang suka banget ama loe. Dan kalo boleh, Abang pengen ngentotin loe lagi," katanya, menciumi leherku dengan bernafsu.

"Astaga? Lagi?", pikirku. Namun saya senang, akhirnya saya menemukan pria yang bisa mengimbangi nafsu seks-ku. Kami berdua sama-sama suka berhomoseks. Dan kami pun kembali ngentot. AARRGGHH!! Kurasakan lubang pantaku semakin besar, di-bor oleh kontolnya. Kuharap anusku bisa sembuh dan tidak menganga seperti angka 0 untuk selamanya :)


E N D

0

Judul yang sangat unik nan sederhana, '0'. Itulah bentuk anusku setelah disodok kontol oleh seorang pekerja toko bangunan. Ceritanya begini: Tepat di sebelah rumahku terdapat sebuah toko bangunan yang selalu men-supply debu ke rumahku. Bayangkan saja, setiap hari pasti akan ada kiriman debu. Tak heran sebab toko itu menjual pasir, batu bata, dan semua bahan bangunan yang kotor.

Satu-satunya hal yang baik adalah banyaknya para kekerja toko bangunan yang sering duduk di depan rumah ortu-ku. Seringkali saya berpura-pura berdiri di depan pintu hanya untuk melihat tubuh telanjang mereka yang berkilauan saat mereka sibuk menaikkan atau menurunkan barang-barang bangunan ke truk. Kontolku sering ngaceng berat! Dari antara semua pekerja hanya ada satu yang menarik perhatianku.

Tampangnya agak lebih tua dari yang lain. Tua di sini bukan berarti tua renta dan keriputan, melainkan dewasa. Mungkin umurnya sekitar tigapuluhan, terlihat macho sekali meskipun tubuhnya tidak kekar berotot. Yang paling kusuka darinya adalah tatapan tajamnya dan juga brewok tipis berumur 1 atau 2hari. Ah, seksi sekali!! Sungguh mengobarkan nafsu birahiku! Biasanya dia memakai kemeja usangnya dan topi (model topi sekolah) Di sekeliling topinya sering diselipkan saputangan, agak seperti topi tentara Jepang. Abang itulah sasaran utamaku! ;)

Pernah beberapa kali saya berpapasan dengannya saat hendak membeli sesuatu di warung. Dia sering kali menatapku tajam-tajam, seakan-akan ingin berkata, 'Awas loe. N'tar gue ngentotin pantat loe!' Tapi kami tak pernah saling bertukar sapa karena kami tak saling mengenal. Saya terus berusaha mencari kesempatan untuk mendekatinya. Akhirnya kesempatan itu pun datang!

Ortu-ku sedang pergi, hanya ada saya saja di rumah. Kesempatan emas untuk 'menembak' abang pekerja favoritku. Kebetulan dia juga sedang sendirian, duduk tepat di depan rumahku. Benar-benar kesempatan. Saya pun membuka pintu depan dan berpura-pura terkejut melihatnya. Untuk pertama kalinya, saya menyapanya.

"Wah, sedang istirahat, yah?"

Abang itu tidak berkata apa-apa, sepertinya malah agak terganggu karena baru saja kusapa. Tapi saya bersabar dan mencoba lagi.

"Abang pasti haus. Mau minum gak? Kebetulan di dalam ada air dingin. Kalau Abang mau, Abang boleh masuk kok. Kebetulan saya sedang sendirian dan butuh teman bicara."

Mendengar bahwa saya sedang sendirian, matanya berbinar-binar. Namun rupanya dia memang tak suka berbicara sebab dia hanya mengeluarkan dehaman pendek yang berarti 'ya'. Saya senang sekali sampai ingin melompat. Kupersilahkan abang ganteng itu untuk masuk.

"Sebaiknya kita ke kamarku saja. Lebih terasa enak daripada di ruang tamu," alasanku. Abang itu menurut saja, matanya menatap ke setiap sudut rumahku. Sesampainya di dalam kamarku, matanya langsung tertuju pada layar komputerku yang masih menyala.

Memang sengaja kutinggalkan menyala agar dia bisa melihat koleksi foto-foto pria telanjangku. Saya berpura-pura kaget dan salah tingkah, agar dia tak curiga.

"Aduh, maafkan saya. Saya cuma iseng kok melihat gambar gituan. Biasa, penasaran."

Tapi tiba-tiba Abang itu menutup pintu dan menguncinya. Tentu saja saya keheranan. Belum sempat saya bertanya, abang itu membalikkan tubuhnya dan langsung merobek kemejanya sendiri. Kancing-kancing kemejanya pun putus dan jatuh berserakan di lantai. Dadanya yang agak bidang terekspos, untuk kepuasan mata homoseksualku. Selanjutnya kemeja itu dia lepas dan banting ke lantai.

Saya kesulitan menelan air liurku, terangsang melihat tubuhnya yang indah. Memang dia tidak sekekar atlit, namun masih punya otot. Yang paling kugilai dari tubuhnya adalah sepasang putingnya yang keras dan berwarna coklat. Dan lagipula, dada bidangnya itu agak ditumbuhi bulu-bulu halus! Saya paling suka pria berdada berbulu. Aahh.. Jantan sekali. Sangat macho dan maskulin! Tak puas hanya dengan melepas kemejanya dan mempertontonkan dadanya, abang itu meraih celana panjangnya yang berdebu dan mulai melepasnya.

SROT! Celana itu terjatuh ke lantai. Dengan sensual, abang itu menarik-narik karet celana dalamnya. Beberapa detik kemudian, celana dalam itu juga dilepaskannya. Mataku terpaku pada kontolnya yang mulai hidup. Kontol bersunat itu mulai bangun dan menatapku balik. Lubang kontolnya serasa menantangku. Kini, berdiri bertelanjang bulat, abang itu mengelus-ngelus dadanya sendiri.

Bagai tersihir, saya pun segera melepaskan pakaianku. Mudah bagiku untuk melakukannya sebab saya hanya memakai kaus dan celana pendek saja (tanpa celana dalam). Kontolku yang dari tadi ngaceng melompat keluar dan memperkenalkan dirinya. Abang itu nampaknya puas melihat tubuh telanjangku. Tanpa bicara, dia langsung memelukku dan mulai menciumiku. Tingkah lakunya agak kasar dan sama sekali tidak romantis, tapi saya suka. Saya suka menyerahkan diriku padanya. Memang saya sudah bukan perjaka lagi; saya pernah dingentot cowok lain. Namun, pantatku masih perjaka dari kontolnya ;.

"HHOOH.. AAHH.. HHOHH.." Kudengar napasnya menderu-deru di telingaku ketika dia sibuk menciumi dan menjilati mukaku. Kontolnya mulai melelehkan precum dan mengenai tubuh bagian bawahku. Kontol kami saling beradu saat kami saling mencium dengan liar. AAahah.. Belum pernah saya bertemu dengan pria yang bernafsu sekali seperti abang itu.

SLURP! SLURP! Bunyi suara mulutnya saat dia menyedot-nyedot lidahku. Kemudian, di antara deru napasnya, dia pun berbicara.

"OOHH.. Gue doyan cowok Cina.. HHOOHH.. Putih, halus, mulus.. HHOOSSHH.. Kayak loe.. AAHH.. Gue ngaceng berat nih.. AAHH.. Mau ngentotin loe.. HHOOHH.."

Tangannya yang kuat meremas-remas dada, perut, dan putingku. Dia benar-benar sangat menikmati tubuhku, dan saya pun lega dia suka. Tak lupa kuremas balik dadanya seraya memegang-megang putingnya. Aahh.. Keras sekali. Ingin rasanya kujilati puting itu.

"AAHH.. OOHH.. UUHH.." erangnya.
"Hhohh.. Aahh.." desahku saat kubiarkan dia memelukku lagi. Lalu kini gantian saya yang berbicara.
"Oohh.. Yaa.. Gue pengen dingentot.. Aahh.. Gue pengen berhomoseks ama abang.. Oohh.. Tolong ngentotin gue, Bang.. Hhoosshh.. Kontol abang.. Aahh.. Gede sekali.. Gue suka kontol.. Aahh.."

Sengaja kujilati leher dan telinganya. Reaksinya, sekujur tubuhnya seakan-akan tersengat listrik.

"Oohh.. Gue suka badan abang.. Oohh.. Gue mau menyepong kontol abang.. Aahh.. Boleh kan?"

Tanpa bicara, abang itu mendorong tubuhku turun. Dengan senang hati, saya berlutut dan menyembah kontolnya. Bagiku kontolnya sangat indah sekali. Kepalanya besar dan mengkilat bagaikan buah ceri. Batangnya yang panjang nampak kokoh, menyatu dengan tubuhnya. Sedangkan kedua bola pelernya menggantung-gantung dengan sensual. Ah, saya tidak tahan lagi. Saya harus mencicipi kontolnya! Tanpa takut ataupun ragu, kupegangi bola pelernya dan mulai kuperas-peras seraya kutarik-tarik. Saya bayangkan bahwa bola pelernya seperti pegangan pompa air. Jika saya menarik bolanya, maka kontolnya akan menyemburkan pejuh segar untukku.

Abang itu mendesah-desah keenakkan saat kuremas-remas bola pelernya. Kepalanya ditengadahkan dan matanya terpejam rapat-rapat, menikmati sentuhan tanganku yang hangat. Berhubung kepala kontolnya nampak sangat menggoda dan indah, sebelum kusedot, saya mencium-cium kepala kontol itu terlebih dahulu. Baru kemudian, kutelan kontolnya, seluruhnya.

"AAMM.."

SLURP! SLURP! Rasa precumnya langsung menyerang lidahku, asin-asin nikmat. Saya berusaha menjilat-jilati bagian bawah kepala kontolnya dan memastikan bahwa dia mengerang lagi. Kemudian, kumain-mainkan lubang kontolnya. Kontolnya terangsang dan lebih banyak precum dikeluarkan.

"Aahh.. Oohh.. Yyeess.. Sedot terus.. Aahh.. Sedot kontol gue.. Aahh.,.. Hhoosshh.. Sedot terus.. Aahh.. Jangan stop.. Aahh.. Loe hebat banget.. Aahh.."

Menyedot kontol memang bukan masalah sebab saya sudah sering menyedot kontol cowok. Saya memang sangat memuja kontol. Bahkan di laciku ada sebuah dildo (kontol palsu) yang sering kucium sebelum saya tidur. Dari semua kontol yang pernah kusedot, kontol abang itulah yang paling enak! Kepalanya pun terasa licin dan enak di lidah. Apalagi dia baik sekali, menghadiahkanku precum banyak sekali. Saya sampai kewalahan menyedot precumnya. Enak banget.

"MMPPHH.. MMPPHH.. MM.." Saya hanya mampu bersuara seperti itu, dengan kontol abang itu menyumbat mulutku. SLURP! SLURP!

Abang itu mengerang semakin keras dan dia mulai ingin mengendalikan permainan. Kini dialah yang pro-aktif. Kontolnya disodok-sodokkan ke dalam mulutku seperti gerakan orang ngentot. Namun saya bersikeras untuk menyedotnya, maka pertarungan pun terjadi. Mulutku sering kali bertabrakkan dengan kontolnya. Dia ingin mengentot mulutku dan saya ingin menyedot kontolnya. Sampai akhirnya dia pun tiba pada puncak kenikmatannya.

Dengan melenguh panjang bak kerbau, kontol abang itu mengembang dan mulai menembak-nembakkan pejuh ke dalam mulutku. CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Langsung saja kusedot dan kutelan semua pejuhnya itu. Mm.. Sungguh nikmat! Pejuh terlezat yang pernah kutelan. Rasa asin, pahit, dan manisnya bercampur dan terasa pas di lidah. CCRROTT!! CCROOTT!! Sementara itu, abang itu terus saja mengerang-ngerang sampai pejuhnya habis terkuras di dalam mulutku.

"AARRGGHH!! UUGGHH!! ARRGGHH!! OOHH!! AARRGGHH!!" Tubuhnya terkulai lemas, namun masih sanggup berdiri. Setelah kontolnya bersih kujilati, baru kulepaskan kontolnya dari mulutku. Setetes pejuhnya menempel di bibirku namun langsung kujilat habis. SLURP!

"Abang masih kuat? Sebab gue masih belum dientot dan gue kepengen banget dientot. Ayolah, Bang. Ngentot yach?" mohonku sambil menunggingkan pantatku dan memain-mainkan lubang anusku dengan jariku.

Saya merasa sangat rendah seperti pelacur, namun saya tak dapat menyangkal hasrat birahi homoseksualku untuk abang itu. Pokoknya abang itu harus menancapkan kontolnya di anusku! Abang itu hanya tersenyum mesum melihat kelakuanku. Lalu tanpa bicara, dia langsung menarik tubuhku.

Sebelumnya saya sedang menungging dengan pantatku menghadap wajahnya. Abang itu menarikku ke arahnya, tepat ke kontolnya! Kontol abang itu besar sekali, tapi saya tidak takut. Malah saya mengharapkan kontol itu untuk merusak anusku. Saya ingin disodomi! Saya ingin dingentot! Saya ingin berhomoseks! Ngentotin saya! Dan abang itu pun mengentotin pantatku.

Sambil memelukku dari belakang, abang itu menusuk-nusuk lubang anusku dengan kontolnya. Butuh beberapa saat sampai kontolnya akhirnya berhasil masuk dan membenamkan dirinya. PLOP! Aahh.. Hangat sekali kontolnya. Abang itu meraba-raba tubuh bagian depanku, terutama dada dan putingku. Tak lupa juga dia mengerjain kontolku yang sudah belepotan precum. Kami terbakar nafsu dan kami akan segera terbakar hangus.

"AARRGGHH!!" erangku saat dia mulai menggenjot pantatnya.
"AARRGGHH!! AAHH!! sakit sekali, Bang! AARRGGHH..!! Ayo, terus! AARRGGHH!! ngentot yang keras.. AAHH.. OOHH!!" Meskipun sakit, kupaksakan diriku karena saya memang butuh kontol.
"AARRGGHH!! UUGGHH!! OOHH!!"

Eranganku semakin menjadi-jadi saat abang itu semakin membabi-buta dengan ngentotnya. Lubang anusku dipaksa untuk mengakomodasi kontolnya yang gemuk. Belum pernah ada kontol sebesar itu masuk menginvasi anusku.

"AARRGGHH!!" erangku lagi.
"Oohh.. Aahh.. Hhoohh.. Oohh.. Hhoosshh.." napas abang itu menderu-deru seperti banteng ngamuk.

Matanya tertuju pada punggungku, serius sekali. Wajahnya sedikit meringis menahan rasa sakit akibat kontolnya harus dipaksakan masuk ke lubang sesempit anusku. Namun dia juga puas dan memaksakan dirinya. Kontolnya terus menerus memompa lubangku bagaikan kerja mesin yang tiada henti. Seiring dengan sodokannya dia selalu menyuarakan erangannya.

"AARGGH!! AARRGGHH!! AARGHH!! AARRGGHH!!" Cairan precum semakin banyak dikeluarkan kontolnya, melumasi jalan masuk ke anusku. Kontolnya kurasakan berkedut-kedut dengan gairah.
"Aahh.. Oohh.. BANGSAT! aahh.. Ketat banget pantat loe.. Aahh.."

Dengan memegangi pundakku, abang itu menyodomiku makin keras. Semakin lama, tubuh kami saling terguncang akibat sodokan kontolnya yang maha dahsyat.

"AAHH.."

Syaa terpaksa harus mengocok kontolku sendiri karena abang itu telah berhenti mengerjai kontolku. Tanpa ampun, saya remas dan saya kocok kontolku, memaksaku untuk ngecret secepat mungkin. Nafsu birahiku semakin tinggi dan terlihat apd akontolku yang semakin ngaceng. Rasanya nyaris sakit, sebab kontolku butuh pelepasan dengan ngecret.

"AARRGGHH!!" erangku.
"Ngentot terus.. AAHH.. OOHH.. Ngentot! aahh.. Negntot terus! oohh..!!"

Kontolku mulai berkedut-kedut, pertanda orgasmeku mendekat. Demikian pula dengan kontol abang itu, juga mulai berkedut-kedut. Kami akan ngecret!

"AARRGGHH!! BANGSAT! Gue bakal ngecret! AARRGGHH!! Terima pejuh gue!! AARRGGHH!!" Dengan itu, abang itu pun mendorong kontolnya sedalam mungkin dan terjepit di dalam tubuhku.
"AARRGGHH!!" Kontolnya akhirnya meledak, memuncratkan pejuh berliter-liter.

CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Sementara itu, dia terus-menerus mengerang-ngerang dan menggeliat-geliat, mirip orang kesakitan.

"AARRGGH!! UUGGHH!! OOHH!! AARRGGHH!! UUGGHH!!"

Sungguh pria yang sangat jantan, pejuhnya terasa sangat penuh sampai-sampai saya merasa seakan-akan pejuhnya akan keluar lewat hidungku. Rasanya pun hangat; sekujur tubuhku menghangat dan rasanya sungguh nyaman.

Lalu tibalah giliranku..

"AARGGHH!!" Tubuhku mengejang-ngejang seperti kuda liar lalu kontolku memuntahkan isinya. CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Pejuhku muncrat banyak sekali, membasahi tubuhku dan juga lantai.
"AARRGGHH!! UUGGHH!! OOHH!! AARRGGHH!!" Orgasme menyiksa tubuhku dan saya harus menggeliat-geliat, menahan kenikmatan.

Abang itu lengah dan kontolnya pun terlepas. PLOP! Seiring dengan itu, banjir pejuh langsung mengalir dari luabng anusku yang menganga. Bayangkan saja tampangku pada saat itu. Pejuh keluar dari kontolku dan lubang pantatku. Lantai kamarku kotor sekali. Saya lalu terjatuh ke lantai, lemas sekali. Tubuhku bermandikan keringat dan pejuh. Sementara itu abang ganteng itu menundukkan badannya dan menciumiku. Tangannya menepuk pantatku. Kudengar dia bersiul.

"Wah, lobang pantat loe menganga terbuka, kayak angka nol." Dia pun tertawa dengan leluconnya sendiri.
"Abang suka ama lobang pantat gue?" tanyaku, membalikkan tubuhku dan memandangnya.

Astaga, saya berharap saya dapat menjadi kekasihnya. Tubuhnya, wajahnya, suaranya, dan kontolnya, semuanya saya suka. Namun apakah dia akan mencintai seorang cowok Cina seperti diriku? Kontolku kembali berdiri dan berkedut-kedut saat pikiranku melayang membayangkan abang itu dan saya naik ke atas ranjang pelaminan sebagai sepasang pengantin homo.

"Ya, Abang suka banget ama loe. Dan kalo boleh, Abang pengen ngentotin loe lagi," katanya, menciumi leherku dengan bernafsu.

"Astaga? Lagi?", pikirku. Namun saya senang, akhirnya saya menemukan pria yang bisa mengimbangi nafsu seks-ku. Kami berdua sama-sama suka berhomoseks. Dan kami pun kembali ngentot. AARRGGHH!! Kurasakan lubang pantaku semakin besar, di-bor oleh kontolnya. Kuharap anusku bisa sembuh dan tidak menganga seperti angka 0 untuk selamanya :)


E N D

Untung gw ga jadi kuliah di Depok

Untung gw ga jadi kuliah di Depok

Posted July 19th @ 10:18 pm by rendy

Hih.. sereeeem…
dikutip dari milis Gajah

> > Penumpang Taksi Misterius di
> > Gerbatama
> >
> > Kisah ini gua dapetin asli dari pengemudi taksi yang ngantar
> > gua dan teman2
> > pulang ke rumah teman gua di Depok setelah kita rame2
> > konsultasi & ngetik
> > skripsi di Warnet dekat kampus.
> > Malam itu,
> > setelah makan roti bakar 24 jam di Margonda, kita nyetop taksi
> > dan dalam
> > perjalanan, seperti biasa..gua nanya2 ke sopir taksi “Pak, daerah
> > sini
> > angker gak?”
> > Trus, pak sopirnya cerita tentang cewek mahasiswi (UI atau
> > IISIP??) yang
> > meninggal tertabrak di Gerbatama UI.
> > Hantunya selalu
> > nyetop taksi yang lewat Gerbatama dan minta diantar pulang
> > ke
> > Bintaro.
> > Biasanya sopir yang ngantar disuruh nunggu depan rumah dengan
> > alasan si
> > mahasiswi mau ngambil duit di rumah. Tapi, setelah 1-2 jam
> > nunggu, orangnya
> > gak nongol2. Akhirnya pak sopir ngetok pintu rumahnya dan
> > bicara dengan
> > orang rumah.
> > Setelah diceritain kejadian tersebut, seisi
> > rumah langsung nangis dan ayah
> > tuh cewek ngambil uang ongkos taksi lalu
> > ngasih ke pak sopir dan minta maaf
> > atas peristiwa itu.
> > Sopir taksi yang
> > kita tumpangi kebetulan mengalami sendiri kejadian itu. Gua
> > dapat cerita
> > ini sekitar tahun 2000.
> > —–
> >
> > btw gue pernah denger cerita ini dari
> > temen gue yg ada di UI. die juga
> > diceritain sih sama temennya. katanya kalo
> > di UI kalo dah lewat jem ½ 9
> > malem tuh udeh ga da kereta lagi yang dari
> > bogor. tapi katanya pernah ada
> > anak UI naek kereta ke arah jakarta, jem
> > segituan juga. tuh anak naek kereta
> > ngerasain biasa aja kaya naek kereta
> > biasa. cuman orang-orang di sekitarnya
> > ngeliat tuh anak lagi lari-lari di
> > rel kereta. pas dipanggil, tuh anak baru
> > nyadar n die kecapean abizzzzzz
> > kaya orang abis lari maraton.
> >
> > —–
> > but…gw jg punya cerita
> > nih,informasi nih gw dapet dari kakak gw langsung
> > yg pernah kuliah
> > disana…..begini ceritanya…
> > Loe pada taukan…rel kreta deket pondok
> > cina nah disebrangnya tuh kan ada
> > telpon umum….biasanya temen ka2k gw
> > emang telp disitu…pas magrib rada
> > gerimis temen ka2k gw nekat mo telp
> > keluar,akhirnya tuh dia pergi
> > sendiri….nah pas sampe didaerah rel itu dia
> > ngeliat ada
> > ce jalan sendiri ditengah rel mana gak payungan,temen ka2k gw
> > itu niat mo
> > ngajak payungan bareng dipanggil tuch ce pass udah deket,tuch
> > ce nengok
> > mukanya pucet banget,temen ka2k gw ngomong dong akan niat baeknya
> > eh…abis
> > ngomong tau-tau temen ka2k gw lgs didorong kesamping rel ama tuch
> > ce…tiba2
> > lgs lewat kereta…..tuiiiit….jess…jesss abis itu temen ka2k
> > gw pingsan
> > ampe 2 hari semaput,( ini cerita lgs dari siempunya nya yg
> > cerita ke ka2k
> > gw )
> >
> > —–
> > Gadis yang gantung diri di
> > Rektorat
> >
> > Cerita ini gua dapat sekitar tahun 1999, dari seorang senior
> > gua di kampus.
> > Sebut saja namanya C.
> > C adalah tipe mahasiswa yang aktif
> > di senat dan selalu berpartisipasi di
> > setiap aktivitas kampus.
> > Pada
> > suatu malam, C dan teman2 sedang sibuk mempersiapkan poster dan
> > berbagai
> > hiasan untuk acara 17 Agustusan.
> > Satu persatu anak senat pulang, tinggal C
> > dan seorang teman bernama B yang
> > berencana nginap di kampus karena kerjaan
> > mereka belum selesai.
> > Untuk itu, C dan B berencana balik dulu ke kost untuk
> > mandi dan ambil baju,
> > lalu kembali ke kampus untuk tidur di ruang senat
> > setelah menyelesaikan
> > poster dan beberapa hiasan.
> >
> > C & B kemudian
> > menumpang mobil B yang kebetulan AC-nya mati. Malam itu B
> > nyetir dengan 2
> > jendela terbuka.
> > Mereka melewati Gedung Rektorat….dan di situlah B
> > melihat seorang cewek,
> > berjalan sendirian di gelap malam, saat itu udah
> > jam
> > 23.30……………………yang bikin B ngeri, cewek itu
> > berjalan
> > tertatih-tatih, seperti orang yang susah jalannya…..lalu
> > kepalanya
> > terkulai, seperti tulang lehernya patah………..B kemudian
> > bilang ke C
> > “lihat di pinggir trotoar depan kita…ada cewek jalan malam2
> > begini…”
> > C diam aja, karena udah mulai merinding….”lewatin yuk, gua
> > penasaran liat
> > mukanya”….demikian kata B.
> > pelan-pelan mereka
> > mempercepat mobil. lalu B & C melirik kaca untuk melihat
> > wajah cewek
> > itu……wajahnya sangat pucat, matanya melotot serta lidahnya
> > terjulur
> > keluar berwarna kebiruan…..!!!
> >
> > “Itu setan mahasiswi yang gantung diri
> > di Rektorat!!”, kata C panik. B pun
> > ngebut supaya mereka cepat sampai ke
> > kost dan malam itu mereka tidak jadi
> > nginap di
> > kampus.
> >
> > catatan:
> > buat warga UI pasti tau kisah mahasiswi yang
> > gantung diri di Rektorat dan
> > sampe sekarang masih gentayangan di kampus UI
> > Depok.
> > ada beberapa versi tentang penyebab mahasiswi tersebut gantung diri,
> > yaitu :
> > putus dengan pacarnya atau hamil karena diperkosa. buat yang
> > punya
> > pengalaman serupa tentang hantu mahasiswi ini, atau tau detailsnya,
> > seperti
> > mahasiswi angkatan berapa dia (kalo gak salah, angkatan 90an awal
> > ya?),
> > jurusan apa (kalo gak salah, FISIP atau
> > Sastra?)
> >
> > —–
> > Kisah ini gua dapat sekitar tahun 2000 awal.
> > Pada
> > suatu hari, ada mahasiswa UI bernama X yang malam itu berniat pulang
> > ke
> > rumahnya di kawasan Tebet menumpang kereta. Karena masih merupakan
> > mahasiswa
> > baru, dan belum lama naik kereta..jadi X belum begitu paham
> > seputar jam-jam
> > operasional kereta.
> > Malam itu, sekitar jam 9 X tiba di
> > Stasiun Kereta UI. Suasana stasiun yang
> > sepi samasekali tak membuat X
> > curiga. Saat kereta datang (X punya karcis
> > abodemen bulanan), X langsung
> > masuk ke gerbong dan mengambil tempat duduk
> > dekat jendela.
> > Suasana
> > gerbong sepi dan tidak ada tukang jualan di dalamnya, X yang baru
> > 1-2 kali
> > naik kereta merasa tidak aneh dengan situasi ini.
> > Penumpang kereta lain
> > yang menunduk dan hanya diam serta berpakaian lusuh
> > bahkan terkesan
> > ketinggalan jaman juga tidak membuat X merasa janggal.
> >
> > Saat kereta tiba
> > di Stasiun Tebet, X bergegas turun. Ia satu2nya penumpang
> > yang turun.Tidak
> > ada penumpang lain yang turun di Stasiun tersebut.
> > Saat berjalan, tiba-tiba
> > langkah X dikejutkan dengan sapaan penjaga stasiun
> > Tebet. “Dik, apa nggak
> > capek kamu jalan kaki sepanjang rel ini?”
> > Lalu X menjawab “Saya tidak jalan
> > kaki, pak! Saya naik kereta”
> > Bapak itu menjelaskan “Kereta tidak ada yang
> > beroperasi di jam ini, terakhir
> > jam 8 malam. Adik naik kereta jam
> > berapa?”
> > X menjawab “Jam 21.30 pak”
> > Bapak itu pun menambahkan sesuatu
> > yang membuat bulu kuduk X merinding ngeri
> > “Masalahnya, dari tadi saya
> > memperhatikan adik. Adik tidak naik kereta, adik
> > berjalan kaki di atas
> > rel”
> >
> > Jadi, X tidak menyadari sama sekali kalau kereta yang
> > ditumpanginya dari
> > Stasiun UI menuju Stasiun Tebet adalah kereta
> > hantu………
> >
> > —–
> > Gue juga punya cerita nich…khan nggak jauh
> > dari dari UI itu ada
> > kuburan…nah katanya sich ada setan ce yang pake baju
> > merah…jadi kalo
> > misalnya loe malem-malem melintas depan situ hati-hati
> > aja soalnya kadang
> > suka ada cewe numpang naek bis…dan duduk dibelakang
> > dan setelah di liat
> > cewe itu udah nggak ada…
> >
> > Trus selasa kemaren
> > temen co gue kecelakan didepan situ..gara-garanya sich
> > katanya dia
> > ngehindarin gerobak…tapi anehnya temen co gue itu nggak papa
> > kecuali mata
> > kanan robek trus deket mata lewat kuping kanan sampe leher
> > bawah itu
> > retak….trus bibirnya dijait…tapi
> > anehnya pipi kanan nggak lecet sama
> > sekali…gue sama co gue aja bingung kok
> > bisa sampe gitu…padahal harusnya
> > kalo mau luka itu pasti pipi ada luka
> > dikit dong…tapi ni mulus…dan
> > waktu dia dibawa kerumah sakit di kira
> > orang-orang dia udah
> > meninggal…trus ternyata
> > dia dibawa ke RS Bhakti Yudha dan pihak rumah
> > sakit nggak sanggup…akhirnya
> > dia di oper ke RS
> > Fatmawati.
> >
> > —–
> > Hantu Mahasiswi Berkebaya di Fakultas
> > Teknik
> >
> > Kisah ini gua dapat sekitar tahun 1999. Dan menurut teman yang
> > cerita,
> > kejadian aslinya berlangsung tahun 1991-1992an.
> > Saat itu, ada
> > seorang mahasiswi Fakultas Teknik yang mengalami kecelakaan
> > saat akan
> > berangkat ke kampus menghadiri wisudanya.
> > Padahal mahasiswi tersebut sudah
> > mengenakan kebaya lengkap dengan sanggul
> > untuk difoto bersama
> > teman-temannya di hari wisuda.
> >
> > Lalu setelah kejadian itu, setiap tahun,
> > di saat Fakultas Teknik mengadakan
> > acara wisuda, orang bisa melihat
> > mahasiswi tersebut muncul, terkadang dia
> > terlihat berdiri di atas balkon
> > salah satu
> > gedung kuliah yang menghadap ke arah lapangan.
> > Atau terkadang
> > dia kelihatan berjalan di sekitar kampus…
> > Konon, arwah si mahasiswi tidak
> > bisa menerima kenyataan kalau dirinya tak
> > akan pernah diwisuda.